Senin, 31 Januari 2011

Korban beruang madu yang sejauh ini sudah mencapai empat orang membuat warga Desa Mandiangin Timur dan Kiram, Kecamatan Karangintan, Kabupaten Banjar khususnya petani karet, resah.
   
Warga tak lagi tenang menyadap sendirian di kebun karet. Agar terhindar dari serangan beruang madu, warga kini beramairamai ke kebun. Minimal, tiga hingga empat orang.
   
Pembakal Kiram, Abdul Halil mengatakan, beruang madu yang menyerang dan melukai warga masih belum tertangkap. Upaya perburuan dilakukan sejak serangan beruang kerap terjadi.
   
Anggota dari Polres Banjar didukung Polsek Karangintan, bersama warga turun ke hutan karet dan sekitarnya di Desa Kiram dan Mandiangin Barat untuk mencari beruang madu.
   
"Kemarin, Sabtu (29/1/2011) dari aparat Polres Banjar dan Polsek Karangintan memburu beruang madu. Tetapi, mereka tidak temukan hewan yang dicari-cari," ungkap Halil, Minggu (30/1/2011).
   
Dikatakannya, bagi warga setempat beruang madu bukanlah hewan yang baru sekali mereka lihat. Beruang madu, memang kerap mereka temui di hutan-hutan karet disini. Tetapi, yang kerap ditemui ini cukup diusir sudah langsung pergi.
   
Tidak seperti hewan yang kerap menyerang warga ini, bebernya, hewan ini sangat beringas menyerang warga yang ditemuinya. Sepertinya, hewan beruang madu ini satu itu saja yang menyerang warga. Ukurannya besar dan warnanya agak kecokelatan.
   
Setiap hari setelah pekerjaan menoreh karet selesai dilakukan, terang Halil, warga berkumpul dan melakukan pencarian ke tempattempat yang diperkirakan menjadi persembunyian beruang madu.
   
Halil mengatakan, warga kini diliputi perasaan waswas. Mau tidak mau, mereka harus bekerja karena itulah satu-satunya mata pencaharian warga setempat.
   
Kapolsek Karangintan Ipda Nyoman Widhi, menyatakan, pihaknya bersama pembakal dan camat akan berkoordinasi lagi dengan BKSDA mengingat hewan tersebut termasuk spesies yang dilindungi. Pihaknya belum mendapatkan dasar hukumnya untuk memburu hewan ini.
   
"Kalau memang ada dasar hukumnya, kita akan turun untuk melakukan perburuan. Namun, tidak mudah mencari hewan beruang madu ini karena hewan tersebut termasuk satwa liar yang bergerak di kawasan yang cukup luas," ungkap Kapolsek.
   
Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Kalsel Nurani, memperkirakan beruang madu yang menyerang warga adalah hewan yang sama.
   
"Hewannya sepertinya memang sama yang itu juga. Beruang madu ini, memang bila sudah bau manusia seperti itu. Akan kembali menyerang. Sementara ini, beruang yang kemarin menyerang warga pergi tetapi nanti kembali lagi," ungkap Nur.
   
Membunuh satwa dilindungi, di antaranya, beruang madu, di dalam PP No 7/1999 tentang pangawetan tumbuhan dan hewan diperbolehkan apabila satwa yang dilindungi telah mengancam atau membahayakan kehidupan manusia.
   
"Namun, perlu persiapan matang. Pertama, izin penggunaan senjata itu juga tidak mudah. Disamping itu, juga diperlukan persiapan lainnya karena kita harus menginap juga untuk memburunya. Kami masih menunggu lagi arahan dari pimpinan menyikapi serangan beruang madu yang kemarin menyerang warga lagi," ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar